Aurelia Miranda adalah seorang Mahasiswi Universitas Negeri Malang (UM) Semester VII dengan jurusan Psikologi, Universitas Negeri Malang (UM) yang berada di Jl. Semarang 5 Malang 65145 Jawa Timur Indonesia. Aurelia Miranda (Mahasiswi Universitas Negeri Malang) sedang melaksanakan program Kampus yaitu Magang di Lapas kelas 1 Malang selama 5 bulan. Didampingi oleh Bapak Yudi Tri Harsono, S.Psi, M.A. selaku dosen pembimbing magang psikologi klinis. Berbekal ilmu yang diberikan Aurelia Miranda mempraktekkan ilmu tersebut kepada warga binaan lapas berupa program meditasi, yang didampingi Serka Kusdarianto sebagai trainner meditasi (Babinsa Koramil 0818/13 Kalipare)
Aurelia Miranda menyampaikan terima kasih kepada pihak lapas yang sudah memfasilitasi dan mendukung sepenuhnya kegiatan magangnya, di era sekarang banyak sekali kalangan, baik anak-anak muda dan orang yang sudah tua untuk mencari ketenangan dengan cara yang instan untuk menghadapi masalah yaitu mengkosumsi obat-obat terlarang (Pil koplo dan sabu) yang mengakibatkan kenakalan remaja, dan Meditasi merupakan cara yang efektif untuk menenangkan pikiran dan batin secara alami, Terangnya.
Program Meditasi ini merupakan bagian dari program yang disusun Aurelia Miranda untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis atau Psychological Well Being para narapidana kasus narkoba. Babinsa Koramil 0818/13 Kalipare, Serka Kusdarianto berperan sebagai trainner juga menyampaikan dukungannya kepada Aurelia Miranda bahwa program yang dibawakan sangat bagus sekali yaitu Meditasi kepada warga binaan lapas kelas 1 Malang, dengan harapan warga lapas khususnya bagi yang memiliki latar belakang kasus narkoba menjadi sadar dan tidak lagi mengkosumsi Narkoba, karena Narkoba akan merusak generasi penerus Bangsa..
Kasie Perawatan Lapas Kelas I Malang, Zulfikar Bharuddin Ibnu Ghazali menjelasakan dengan adanya anak-anak Mahasiswi dari Universitas Negeri Malang (UM) yang sedang melaksanakan Magang di Lapas Kelas 1 Lowokwaru Malang sangat terbantu, apalagi program yang dibawa adalah tehnik Meditasi, harapanya tehnik Meditasi ini sebagai sarana bagi warga binaan untuk mengelola pikiran dan batin agar tidak timbul pikiran stres dan rasa cemas yang berlebihan serta meningkatkan kesadaran diri.
Kami percaya bahwa dengan mental yang kuat melalui program ini, diharapkan para warga binaan, mereka dapat lebih mudah meninggalkan kebiasaan buruk dan kembali menjadi individu yang lebih baik dan dapat kembali ke masyarakat dengan mental yang lebih stabil, siap menjalani kehidupan yang lebih baik, dan terhindar dari penyalahgunaan narkoba di masa depan.