Kepanjen, Kabupaten Malang – Di tengah gempuran modernitas yang menggerus nilai-nilai tradisional, Serda Deni Akbar, Babinsa Koramil 0818-05/Kepanjen, tampil sebagai garda terdepan dalam pelestarian kearifan lokal. Komitmennya ditunjukkan melalui kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama Bapak Kokoh, seorang pengrajin topi polka di Desa Tegalsari, pada Minggu, 2 Juni 2024.
Topi Polka: Warisan Budaya yang Kaya Nilai Sejarah
Topi polka, warisan budaya dari masa penjajahan Belanda, memiliki nilai sejarah tinggi. Bapak Kokoh, sebagai penerus tradisi, terus berupaya menjaga eksistensinya. Beliau tidak hanya mempertahankan desain klasik, tetapi juga memberikan sentuhan inovatif dengan memanfaatkan kulit kayu jati sebagai bahan baku utama. Pilihan ini memberikan nilai tambah dan keunikan pada topi polka buatannya.
Komsos Babinsa: Wujud Nyata Dukungan TNI untuk Pengrajin Topi Polka
Komsos yang dilakukan Serda Deni Akbar Babinsa Koramil Kepanjen bukan sekadar tugas rutin seorang Babinsa. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi wadah silaturahmi sekaligus sarana menggali informasi tentang proses pembuatan topi polka. Babinsa juga memberikan dukungan moril kepada Bapak Kokoh, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam melestarikan warisan budaya.
“Kehadiran Babinsa sangat berarti bagi kami,” ungkap Bapak Kokoh. “Kami merasa diperhatikan dan didukung dalam upaya menjaga tradisi ini.” Bapak Kokoh juga berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut, karena sinergi antara TNI dan masyarakat, khususnya para pengrajin, sangat penting untuk memperkuat pelestarian budaya.
Potensi Ekonomi Topi Polka: Kearifan Lokal yang Menjanjikan
Kegiatan Komsos ini membuktikan bahwa Babinsa Koramil Kepanjen tidak hanya berfokus pada keamanan wilayah. Mereka juga berperan aktif dalam membina masyarakat, termasuk dalam hal pelestarian budaya. Topi polka, sebagai bagian dari kearifan lokal, merupakan identitas budaya yang perlu dijaga. Keberadaannya tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga memiliki potensi ekonomi. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI, diharapkan topi polka dapat terus berkembang dan menjadi salah satu ikon budaya Kabupaten Malang.
Serda Deni Akbar: Babinsa Inspiratif dalam Pelestarian Kearifan Lokal
Babinsa Koramil Kepanjen Serda Deni Akbar, melalui kegiatan Komsos ini, telah memberikan contoh nyata bagaimana seorang Babinsa dapat berperan dalam melestarikan kearifan lokal. Dedikasinya patut diapresiasi dan diharapkan dapat menginspirasi banyak pihak untuk turut serta dalam upaya menjaga warisan budaya bangsa.
Dalam era globalisasi yang semakin menguat, pelestarian kearifan lokal menjadi semakin penting. Kearifan lokal bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang masa depan. Dengan menjaga kearifan lokal, kita turut menjaga identitas dan keberagaman budaya Indonesia.
