Desa Wonokerso menjadi saksi semarak peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia yang digelar dengan penuh khidmat di lapangan Desa Wonokerso. Masyarakat setempat berbondong-bondong hadir untuk mengikuti jalannya upacara yang menjadi momen penting setiap tahunnya. Lapangan bola dipenuhi semangat persatuan dan kebersamaan dari warga yang begitu antusias memperingati hari bersejarah bangsa.
Dalam persiapan upacara HUT ke-80 RI, Babinsa Wonokerso, Serka Agus Karyana, berperan penting dalam membantu penyelenggaraan kegiatan. Kehadiran Babinsa Wonokerso bukan hanya sebagai pengawas, tetapi juga turut memastikan bahwa seluruh persiapan di lapangan Desa Wonokerso berjalan lancar. Keterlibatan Babinsa Wonokerso menjadi bukti nyata sinergi antara TNI dan masyarakat dalam menjaga nilai-nilai nasionalisme.
Selain membantu persiapan, Babinsa Wonokerso juga memberikan pelatihan kepada pasukan pengibar bendera. Pasukan ini terdiri dari warga Desa Wonokerso sendiri yang dengan penuh semangat berlatih agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Kehadiran Babinsa Wonokerso dalam melatih pengibar bendera bisa memberikan motivasi dan semangat tersendiri bagi para peserta.
Saat upacara berlangsung, masyarakat Desa Wonokerso terlihat begitu khidmat mengikuti setiap rangkaian acara. Pengibaran bendera merah putih di lapangan Wonokerso berlangsung dengan lancar, diiringi rasa bangga seluruh warga. Upacara ini tidak hanya menjadi wujud penghormatan kepada para pahlawan, tetapi juga sebagai ajang memperkuat rasa cinta tanah air masyarakat Wonokerso.
Kegiatan upacara HUT ke-80 RI di Desa Wonokerso menjadi bukti nyata bahwa semangat nasionalisme tetap hidup di tengah masyarakat. Peran Babinsa Wonokerso, Serka Agus Karyana, dalam mempersiapkan hingga melatih pengibar bendera menambah makna tersendiri.Warga Wonokerso berhasil menunjukkan bahwa kebersamaan dan persatuan adalah kunci dalam menjaga semangat perjuangan bangsa.
Tidak hanya itu, masyarakat Desa Wonokerso juga mengisi peringatan HUT ke-80 RI dengan berbagai kegiatan pendukung. Setelah upacara selesai, masyarakat mengadakan perlombaan rakyat yang menambah keceriaan suasana. Berbagai lomba seperti tarik tambang, balap karung, hingga panjat pinang digelar di lapangan, yang menjadi ajang kebersamaan lintas generasi. Anak-anak, remaja, hingga orang tua turut serta menikmati keceriaan acara yang mempererat tali persaudaraan.
Semangat gotong royong masyarakat Wonokerso juga terlihat dalam persiapan panggung hiburan rakyat. Malam harinya, seluruh warga berkumpul untuk menyaksikan pentas seni yang menampilkan potensi lokal, seperti tari tradisional, musik daerah, dan pembacaan puisi kemerdekaan. Semua kegiatan ini menjadi bagian penting dari rangkaian peringatan HUT RI di desa Wonokerso yang meneguhkan rasa cinta tanah air.
Peringatan HUT ke-80 RI di desa Wonokerso membuktikan bahwa nasionalisme tidak hanya diwujudkan dalam upacara formal, tetapi juga melalui kegiatan kebersamaan yang mempererat hubungan antarwarga. Semangat yang ditunjukkan oleh masyarakat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus menjaga tradisi, persatuan, dan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Dengan kebersamaan seperti ini, masyarakat tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga meneguhkan identitas dan semangat perjuangan yang diwariskan para pendahulu.