Kemanunggalan Koramil 0818/35 Pagelaran dan Rakyat kembali dipererat melalui sebuah pertunjukan kesenian tradisional yang memukau. Pada hari Minggu, 21 Juli 2024, Koramil 0818/35 Pagelaran bersama Pemerintah Desa Pagelaran menyelenggarakan acara pertunjukan Kesenian Bantengan Modern di lapangan Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Acara yang berlangsung dari pukul 13.00 WIB hingga selesai ini dihadiri oleh sekitar 2000 orang, membuktikan antusiasme masyarakat terhadap upaya memperkuat kemanunggalan TNI dan rakyat.
Kegiatan ini mengusung tema “TNI Manunggal Bersama Rakyat“, yang mencerminkan semangat persatuan dan kebersamaan antara TNI dan masyarakat. Pertunjukan Kesenian Bantengan Modern menjadi sarana yang efektif untuk mempererat hubungan antara aparat keamanan dan warga setempat, sekaligus melestarikan kekayaan budaya lokal.
Acara dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh masyarakat, termasuk Camat Pagelaran Bapak Bambang Priambodo, SP., M.M, Danramil 0818/35 Pagelaran Lettu Inf Supi’i beserta anggota, dan Kapolsek Pagelaran AKP Totok Suprapto, S.H., M.H beserta anggota. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya memperkuat kemanunggalan TNI dan rakyat melalui kegiatan budaya.
Tiga kelompok kesenian Bantengan tampil dalam acara ini, yaitu Kelompok Kesenian Bantengan Maheso Gunung Blungsing dari Desa Druju, Kelompok Kesenian Bantengan Satrio Jaya Manunggal dan Kelompok Kesenian Bantengan Satrio Mudo, keduanya dari Desa Pagelaran. Penampilan mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kemanunggalan antara TNI AD dan masyarakat.
Rangkaian acara dimulai pukul 12.30 WIB dengan kedatangan kelompok kesenian Bantengan di lapangan Desa Pagelaran. Pertunjukan pertama dibawakan oleh Kelompok Kesenian Bantengan Maheso Gunung Blungsing dari Desa Druju pada pukul 13.00 WIB. Selanjutnya, Kelompok Kesenian Bantengan Satrio Jaya Manunggal dari Desa Pagelaran tampil pada pukul 15.30 WIB, diikuti oleh penampilan Kelompok Kesenian Bantengan Satrio Mudo dari Desa Pagelaran pada pukul 16.30 WIB.
Kemanunggalan TNI dan rakyat yang tercermin dalam acara ini tidak hanya terbatas pada hiburan semata. Ini merupakan wujud nyata dari upaya membangun sinergitas antara TNI, masyarakat, dan pemerintah desa. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan dapat tercipta hubungan yang lebih erat dan saling pengertian antara aparat keamanan dan warga.
Acara yang berlangsung hingga pukul 17.30 WIB ini menjadi bukti bahwa kemanunggalan TNI dan rakyat dapat diwujudkan melalui berbagai cara, termasuk melalui pelestarian dan apresiasi terhadap kesenian tradisional. Kegiatan semacam ini juga berperan penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan daerah, karena menciptakan rasa saling percaya antara TNI dan masyarakat.
“Melalui pelestarian budaya, kita membangun jembatan persatuan antara TNI dan masyarakat.”
Danramil 0818/35 Pagelaran Lettu Inf Supi’i
Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan semangat kemanunggalan TNI dan rakyat dapat terus terpelihara dan berkembang. Kegiatan yang menggabungkan unsur budaya dan keamanan ini membuktikan bahwa TNI tidak hanya berperan dalam menjaga keamanan, tetapi juga aktif dalam membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat.
Kemanunggalan TNI dan rakyat yang terbangun melalui acara budaya ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia. Dengan terus menyelenggarakan kegiatan serupa, diharapkan hubungan antara TNI dan masyarakat akan semakin erat, menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan harmonis bagi seluruh lapisan masyarakat.