Giripurno, Bumiaji – Jumat, 11 Juli 2025 pukul 09.00 WIB, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu menggelar kegiatan pencanangan swasembada pangan sebagai bagian dari upaya strategis pemerintah desa dalam menjaga ketersediaan dan kemandirian pangan di tingkat lokal. Kegiatan yang dipusatkan di lahan kas desa seluas ±2.700 m² ini mengusung konsep pertanian terpadu berbasis masyarakat dengan penanaman jagung sebagai komoditas awal. Penanaman jagung ini merupakan langkah konkret dalam menunjang program ketahanan pangan sekaligus meningkatkan swasembada pangan masyarakat desa secara berkelanjutan. Dalam kegiatan ini, penanaman jagung dilaksanakan secara simbolis oleh para tokoh masyarakat, termasuk Sekcam Bumiaji yang mewakili Camat, Kapolsek Bumiaji, Danramil Bumiaji yang diwakili Batuud Pelda Abdul Kadir, serta Kepala Desa Giripurno. Mereka turut serta dalam pembukaan, penyerahan bibit, dan giat penanaman jagung sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan desa. Peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas pun sangat vital dalam memberikan pendampingan keamanan serta penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya swasembada pangan.
Lebih dari sekadar seremoni, kegiatan pencanangan swasembada pangan ini juga menandai dimulainya pengelolaan lahan pertanian dan peternakan secara kolektif oleh LPMD di bawah naungan BUMDes Giripurno. Rencana besar ini meliputi pengembangan peternakan ayam dan pertanian jeruk, sebagai bagian integral dari penguatan sistem ketahanan pangan lokal. Desa Giripurno menjadikan program ketahanan pangan ini sebagai pondasi untuk mewujudkan swasembada pangan sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. Swasembada pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan merupakan kebutuhan bersama yang harus dibangun melalui sinergi berbagai elemen desa. Dalam kegiatan ini, masyarakat setempat juga dilibatkan secara aktif mulai dari proses perencanaan hingga eksekusi di lapangan. Hal ini mempertegas bahwa ketahanan pangan dapat tercapai jika semua elemen bergerak secara gotong-royong. Keterlibatan BPD, LPMD, BPP Bumiaji, Kasun Ndurek, serta seluruh warga desa menandai kekompakan komunitas Giripurno dalam membangun ketahanan pangan sebagai kekuatan utama desa.
Dalam jangka panjang, program swasembada pangan yang digagas ini akan menjadi sumber daya strategis untuk mengatasi tantangan pangan global dan krisis ekonomi. Melalui pengelolaan lahan kas desa, Giripurno tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi warganya. Swasembada pangan tidak hanya sebatas ketersediaan bahan pangan, melainkan juga menyangkut aksesibilitas, keterjangkauan harga, hingga keberlanjutan produksi. Oleh karena itu, pendekatan multi-sektor dalam pelaksanaan program ini menjadi kunci keberhasilan. Diharapkan, kegiatan seperti penanaman jagung, budidaya ayam, dan pengembangan jeruk dapat menciptakan ekosistem ketahanan pangan yang tangguh, adaptif, dan berkelanjutan. Camat, Kapolsek, dan Danramil yang hadir dalam kegiatan ini mengapresiasi langkah strategis desa Giripurno dalam memperkuat swasembada pangan melalui pengelolaan sumber daya lokal. Dengan semangat kolaborasi yang tinggi, ketahanan pangan bukan sekadar slogan, tetapi benar-benar menjadi pilar utama pembangunan desa.
“Ketahanan pangan adalah pondasi kemakmuran desa. Kita harus mandiri dalam pangan agar desa kuat dan sejahtera.”
Kepala Desa Giripurno
