Pada hari ini, Kamis, 21 November 2024, pukul 09.30 WIB hingga selesai, Babinsa Desa Punten, Sertu Joko Prayitno, melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) terkait Rencana Kontijensi Erupsi Gunung Api Arjuno-Welirang. Acara tersebut berlangsung di Kantor Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, dan melibatkan berbagai pihak strategis guna mempersiapkan langkah-langkah mitigasi bencana. Rencana Kontijensi Erupsi Gunung Api ini dirancang sebagai upaya antisipasi terhadap potensi bahaya erupsi Gunung Arjuno-Welirang yang dapat berdampak pada wilayah sekitar, khususnya Kecamatan Bumiaji.
Hadir dalam kegiatan tersebut adalah Kalaksa BPBD Kota Batu, Bapak Gatot, beserta jajaran instansi terkait seperti Perhutani KPH Malang, Tahura Raden Soeryo Malang, PVMBG Pos Arjuno-Welirang, serta perwakilan dari berbagai dinas Pemerintah Kota Batu. Selain itu, organisasi masyarakat seperti PMI, Tagana, RAPI, dan ORARI turut berpartisipasi dalam penyusunan rencana kontijensi ini. Forum ini menjadi wadah penting untuk mendiskusikan langkah strategis dalam menghadapi potensi erupsi Gunung Api Arjuno-Welirang.
Kontijensi Erupsi Gunung Api Arjuno-Welirang memerlukan kerja sama lintas sektor untuk menciptakan kesiapsiagaan yang efektif. Dalam forum ini, masing-masing instansi memaparkan peran dan tugas mereka saat terjadi keadaan darurat. BPBD Kota Batu memimpin koordinasi keseluruhan, sementara PVMBG Pos Arjuno-Welirang memberikan informasi terkait status aktivitas gunung api. Tahura Raden Soeryo dan Perhutani KPH Malang mengelaborasi dampak terhadap kawasan konservasi dan hutan produksi, sedangkan Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Sosial Kota Batu menyiapkan infrastruktur dan bantuan sosial. Dengan adanya koordinasi ini, diharapkan risiko bencana dapat diminimalkan.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah penguatan jalur evakuasi, lokasi pengungsian, dan mekanisme komunikasi darurat. Hal ini sangat penting, mengingat Gunung Arjuno-Welirang merupakan salah satu gunung aktif yang berpotensi memengaruhi wilayah Kota Batu. Babinsa Desa Punten, Sertu Joko Prayitno, menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam mendukung implementasi Rencana Kontijensi Erupsi Gunung Api ini.
Sosialisasi seperti yang dilakukan hari ini memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait bahaya erupsi gunung api dan langkah mitigasi yang harus dilakukan. Rencana kontijensi tidak hanya menjadi dokumen teknis, tetapi juga alat edukasi yang membantu masyarakat memahami risiko dan tanggung jawab mereka dalam menghadapi potensi bencana. Dengan melibatkan berbagai desa di Kecamatan Bumiaji, diharapkan informasi ini dapat disebarluaskan secara menyeluruh.
Dalam diskusi tersebut, perwakilan desa diajak untuk aktif berpartisipasi, mengidentifikasi potensi risiko di wilayah masing-masing, dan menyusun rencana tindakan darurat. Fasilitator dari BPBD menekankan bahwa Rencana Kontijensi Erupsi Gunung Api yang disusun hari ini akan menjadi panduan bersama, melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam eksekusinya.
Dengan terselenggaranya Sosialisasi dan FGD Rencana Kontijensi Erupsi Gunung Api Arjuno-Welirang, diharapkan Kecamatan Bumiaji dapat lebih siap menghadapi ancaman erupsi di masa depan. Babinsa Desa Punten, Sertu Joko Prayitno, serta berbagai instansi yang hadir, menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung upaya mitigasi bencana. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari dampak buruk erupsi gunung api. Kontijensi Erupsi Gunung Api yang dirancang tidak hanya menjadi upaya preventif, tetapi juga langkah nyata untuk memastikan keselamatan dan keberlanjutan hidup masyarakat di wilayah rawan bencana.