Senin, 18 November 2024, pukul 09.00 WIB, Bon 15 Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, menjadi pusat kegiatan penting. Di lokasi ini, dilaksanakan kunjungan sekaligus pengukuran debit SPAM Singosari yang melibatkan berbagai pihak. Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi keberlanjutan pengelolaan sumber daya air yang akan digunakan SPAM Singosari. Dihadiri oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, I Nyoman Gunadi, S.T., M.T., serta Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Air Minum PLP dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur, Tri Putra Sempurna, S.T., M.T., kunjungan ini mempertegas pentingnya koordinasi lintas sektoral dalam pengelolaan air bersih. Tidak hanya dari pihak pemerintah, sejumlah perwakilan dari desa terkait seperti Kepala Desa Tulungrejo dan Kepala Desa Sumbergondo, serta KRPH wilayah Junggo dan Punten, turut hadir untuk menyampaikan masukan dari masyarakat setempat. Selain itu, Babinsa Desa Tulungrejo, Serma Sanyoto Pratiwanto, juga hadir dalam kegiatan ini untuk memastikan aspek keamanan dan ketertiban tetap terjaga sepanjang proses pengukuran berlangsung. Kehadiran HIPAM Sumber Lancar Desa Klampok dan HIPAM Desa Tulungrejo memperkuat komitmen terhadap pengelolaan air bersih yang berkelanjutan.
Kegiatan diawali dengan apel persiapan yang dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB. Dalam apel ini, peserta mendapatkan arahan melalui briefing dari pihak penyelenggara. Tujuan utama dari briefing ini adalah memastikan seluruh peserta memahami langkah-langkah pengukuran debit SPAM Singosari serta tantangan yang mungkin dihadapi selama proses berlangsung. Setelah apel, doa bersama dilakukan untuk memohon kelancaran kegiatan. Tim kemudian bergerak menuju lokasi pengukuran. Debit SPAM Singosari diukur dengan ketelitian tinggi, mengingat peran pentingnya dalam memenuhi kebutuhan air bersih di Singosari dan sekitarnya. Selama proses pengukuran, aturan dari Tahura Raden Soeryo menjadi acuan utama, yaitu pengambilan air maksimal 1,5 liter per detik. Kebijakan ini bertujuan menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar area sumber air.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa posisi tandon air SPAM Singosari berada di tengah aliran sungai, yang membuat proyek ini tidak dapat dilanjutkan. Hal ini menjadi perhatian serius karena pembangunan tandon yang tidak sesuai dapat berisiko terhadap stabilitas lingkungan. Keputusan untuk menghentikan sementara proses pembangunan tandon air SPAM Singosari pun diambil. Selain itu, pengukuran debit yang dilakukan sesuai aturan menunjukkan bahwa volume air yang diambil tidak boleh melebihi batas yang ditetapkan, yaitu 1,5 liter per detik. Pengelolaan debit SPAM Singosari yang sesuai dengan regulasi menjadi kunci dalam memastikan bahwa kebutuhan masyarakat akan air bersih tetap terpenuhi tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan sekitar. Selanjutnya, akan dilakukan rapat koordinasi ulang untuk membahas solusi strategis dalam mengatasi kendala yang dihadapi.
Koordinasi antarinstansi dalam kunjungan dan pengukuran debit SPAM Singosari ini menjadi bukti nyata pentingnya sinergi dalam pengelolaan sumber daya air. Debit SPAM Singosari memegang peran vital dalam mendukung kebutuhan air bersih masyarakat, namun pelaksanaannya harus tetap mematuhi regulasi lingkungan yang ketat. Tahura Raden Soeryo, sebagai pemegang otoritas dalam pengelolaan kawasan konservasi, menetapkan batasan pengambilan air untuk menjaga ekosistem tetap seimbang. Hal ini menunjukkan bahwa aspek keberlanjutan tidak boleh diabaikan dalam setiap tahap pembangunan. Dengan adanya rapat koordinasi lanjutan, diharapkan akan ditemukan solusi terbaik yang mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Kolaborasi yang erat di antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta menjadi kunci untuk mewujudkan pengelolaan air yang optimal di kawasan ini.