Tirtoyudo, Kab. Malang-Batuud Koramil 0818/30 Tirtoyudo Peltu Wahono, menghadiri peresmian jalan rabat beton sepanjang kurang lebih 3000 meter di Desa Sumber Tangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Acara ini dilanjutkan dengan kegiatan bersih desa serta acara tradisional Larung Sesaji yang bertempat di Pantai Lenggoksono, Desa Purwodadi. Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Malang H. Sanusi, beserta sejumlah pejabat daerah dan tokoh masyarakat setempat. (7/2024)

Peresmian jalan rabat beton ini merupakan bagian dari upaya pemerintah desa untuk meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas di Desa Sumber Tangkil. Jalan baru ini diharapkan dapat memudahkan mobilitas warga serta meningkatkan perekonomian lokal. Dalam sambutannya, Bupati Malang H. Sanusi, menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak yang terlibat dalam proyek ini.

Peltu Wahono Dampingi bupati di kegiatan peresmian jalan rabat beton di Desa Sumber Tangkil Tirtoyudo

“Kami sangat mengapresiasi sinergi antara pemerintah desa, TNI, dan masyarakat yang telah berhasil menyelesaikan proyek jalan rabat beton sepanjang kurang lebih 3000 meter ini. Semoga perbaikan infrastruktur ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sumber Tangkil,” ujar Bupati Malang.

Setelah peresmian jalan, kegiatan dilanjutkan ke Desa Purwodadi dengan aksi acara bersih desa dan Acara puncak dari rangkaian kegiatan ini adalah Larung Sesaji, sebuah tradisi adat yang dilakukan untuk memohon keselamatan dan keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa. Prosesi Larung Sesaji di Pantai Lenggoksono ini diiringi oleh doa dan harapan dari seluruh peserta yang hadir. Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol rasa syukur, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian budaya yang harus dijaga.

Bupati Malang, H. Sanusi, turut serta dalam prosesi Larung Sesaji dan menyampaikan pentingnya melestarikan tradisi dan budaya lokal. “Larung Sesaji merupakan bagian dari kekayaan budaya kita yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Melalui kegiatan ini, kita berharap mendapatkan keberkahan dan keselamatan bagi seluruh masyarakat,” ungkapnya.

Peltu Wahono dalam keterangannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan suatu kebudayaan lokal yang perlu dilestarikan sebagai ciri khas Masyarakat Indonesia yang selalu bergotong royong dan cinta akan budaya leluhur.

“Mari kita jaga budaya asli Indonesia seperti yang saat kita saksikan, karena selain sebagai bentuk rasa Syukur, juga sebagai ajang mempererat silaturahmi antar warga dan memupuk jiwa gotong royong yang merupakan warisan leluhur kita” terang Peltu Wahono

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here