Kegiatan ubinan padi basmati menjadi sorotan di kalangan petani setelah menunjukkan hasil yang signifikan di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis. Pada Selasa, 29 Oktober 2024, bertempat di sawah milik Bapak Fauzi, anggota kelompok tani Sri Rejeki 1, telah dilaksanakan pengukuran yang menunjukkan potensi hasil panen yang sangat menjanjikan. Kegiatan ini mendapat pendampingan langsung dari Babinsa Mangliawan, Sertu Harsono, yang secara proaktif membantu selama proses berlangsung.
Basmati sendiri merupakan varietas padi istimewa yang berasal dari India dan Pakistan, dikenal dengan karakteristik bulirnya yang panjang dan aroma khasnya yang menggoda. Benih padi basmati telah menjadi pilihan utama untuk menghasilkan beras premium yang populer di pasar global, dan kini telah berhasil dibudidayakan dengan baik di Desa Mangliawan.
Dalam pelaksanaan ubinan padi basmati kali ini, tim melakukan pengukuran dengan metode yang sangat sistematis. Dimulai dengan pemilihan lahan sampel yang representatif, pengukuran area dengan ukuran 2,5 m x 2,5 m, hingga proses pemanenan yang dilakukan dengan sangat teliti. Hasilnya sungguh menakjubkan, dari petak sampel tersebut diperoleh hasil 4,5 kg padi, dengan jumlah bulir mencapai 187 butir per batang.
Yang lebih menggembirakan lagi, proyeksi hasil panen ubinan padi basmati mencapai 7,2 ton per hektar, sebuah pencapaian yang luar biasa untuk varietas premium seperti basmati. Keberhasilan ini didukung oleh teknik budidaya yang tepat, terlihat dari rata-rata jumlah anakan padi yang mencapai 28 batang per rumpun, dengan kepadatan tanam 100 rumpun pada jarak tanam 25 cm.
Kesuksesan kegiatan ubinan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang hadir, termasuk Ketua Koordinator BPP Pakis Ibu Yulaicha, Penyuluh Desa Mangliawan Ibu Ane, beserta tim penyuluh lainnya yaitu Ibu Indri, Ibu Avi, dan Bapak Bambang. Tidak ketinggalan, Petugas BOPT Bapak Priyo Handoko, Ketua Poktan Bapak Suwanto, anggota TNI AD Babinsa Mangliawan Sertu Harsono dan tentunya petani pelaksana Bapak Fauzi yang lahannya menjadi lokasi ubinan.
“Pendampingan kegiatan ubinan padi basmati ini merupakan bentuk dukungan kami kepada petani dalam mengoptimalkan hasil panen. Dengan metode yang tepat dan kerjasama yang baik, produktivitas pertanian di wilayah Mangliawan dapat terus meningkat”
Sertu Harsono, Babinsa Mangliawan
Data yang diperoleh dari ubinan padi basmati ini memberikan berbagai manfaat strategis bagi pengembangan pertanian di wilayah tersebut. Selain sebagai dasar pengambilan keputusan dalam manajemen tanaman, hasil ini juga menjadi acuan penting dalam perencanaan produksi dan evaluasi program pertanian ke depan. Petani dapat menggunakan informasi ini untuk mengoptimalkan penggunaan input pertanian, termasuk pemupukan dan pengendalian hama.
Keberhasilan ubinan padi basmati di Desa Mangliawan ini menjadi bukti nyata bahwa dengan penerapan teknik budidaya yang tepat, varietas premium seperti basmati dapat tumbuh dengan sangat baik di Indonesia. Hasil ini juga membuka peluang bagi petani lain untuk mengembangkan varietas serupa, sekaligus memberikan alternatif bagi diversifikasi produk pertanian dengan nilai ekonomi tinggi.
Pencapaian ubinan padi basmati ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi petani lain untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi pertanian di daerah masing-masing. Dengan dukungan semua pihak dan penerapan teknologi yang tepat, sektor pertanian Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan hasil yang optimal bagi kesejahteraan petani.